Keamanan Wireless LAN
KEAMANAN WIRELES LAN
PENDAHULUAN
Teknologi
jaringan nirkabel sebenarnya terbentang luas mulai dari komunikasi
suara sampai dengan jaringan data, yang mana membolehkan pengguna untuk
membangun koneksi nirkabel pada suatu jarak tertentu. Ini termasuk
teknologi infrared, frekuensi radio dan lain sebagainya. Peranti yang
umumnya digunakan untuk jaringan nirkabel termasuk di dalamnya adalah
komputer, komputer genggam, PDA, telepon seluler, tablet PC dan lain
sebagainya. Teknologi nirkabel ini memiliki kegunaan yang sangat banyak.
Contohnya, pengguna bergerak bisa menggunakan telepon seluler mereka
untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya
bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta
api dan tempat publik lainnya. Di rumah, pengguna dapat terhubung ke
desktop mereka (melalui bluetooth) untuk melakukan sinkronisasi dengan
PDA-nya.
Saat
ini di kota – kota besar di Indonesia sudah banyak yang menggunakan
jaringan wireless LAN. Biasanya WLAN banyak ditemukan di Lobi – lobi
hotel, CafĂ©, Restoran, Universitas, dan lain – lain. Konfigurasi
jaringan WLAN adalah terdiri dari akses point yang dihubungkan ke
pengguna melalui media udara seperti yang terlihat pada gambar 1.
Apa Itu WLAN?
Wireless Local Area Network yang biasa disingkat WLAN
adalah jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai media
transmisi data, Informasi (data) ditransfer dari salah satu komputer ke
komputer lain menggunakan gelombang radio. WLAN sering disebut sebagai
LAN Nirkabel atau jaringan nirkabel serta ada juga yang mengatakan
wireless.
WLAN
menjadi teknologi alternatif dan relatif murah untuk diimplementasikan
di Indonesia, kondisi ini terjadi karena mahalnya infrastruktur kabel
telepon dan masih dikuasai oleh satu lembaga. Teknologi WLAN yang
menjadi pertimbangan adalah perangkat yang bekerja di frekuensi 2.4GHz
atau disebut sebagai pita frekuensi ISM (Industrial, Scientific and
Medical). Frekuensi ini secara internasional dibebaskan atau
unregulated, terkecuali di Indonesia saat ini sedang dibuat aturannya.
Semoga saja tidak menyimpang jauh dari aturan internasionalnya sendiri.
Dulu
WLAN dianggap sebagai ”barang eksklusif” karena pada sat itu harga
peralatan untuk jaringan WLAN ini masih sangat mahal. Namun sekarang
sudah mulai berubah WLAN sudah dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Hampir setiap toko komputer menyediakan peralatan wireless dengan harga
yang terjangkau. Saat ini bahkan sedah banyak ISP (Internet Service
Provider) yang menggukana jasa layanan akses internet menggunakan
teknologi wireless.
TEKNOLOGI WI-FI
Wi-Fi,
singkatan dari wireless fidelity merupakan teknologi yang memungkinkan
pengguna komputer dan peripheral sejenis yang mendukung teknologi
tersebut (PDA, telefon genggam) untuk berkomunikasi dalam jaringan LAN
atau mengakses internet dengan jaringan broadband nirkabel. Dengan
menggunakan sebuah Wi-fi acces point atau router, maka dapat dibangun
sebuah jaringan LAN atau internet nirkabel dalam cakupan 300 square feet
(300 kaki persegi) atau sekira 100 persegi.
Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna yang komputer atau PDA – nya menggunakan Windows XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED pada kemasannya.
Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna yang komputer atau PDA – nya menggunakan Windows XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED pada kemasannya.
Teknologi
wi-fi mengenal istilah hotspot, yang diartikan sebagai tempat di mana
internet dapat diakses dengan menggunakan teknologi wi-fi. Dengan
istilah sederhana, hotspot adalah daerah yang masuk ke dalam cakupan
sebuah wi-fi access point atau router.
Dewasa
ini, sejumlah tempat umum telah menyediakan layanan hotspot gratis
untuk menarik pengunjung. Fasilitas hotspot telah memanjakan pengunjung
dengan layanan internet tanpa bayar dengan kecepatan yang cukup
memuaskan, sekaligus memberikan keuntungan pada pemilik tempat-tempat
hotspot tersebut untuk meraup keuntungan dari banyaknya jumlah
pengunjung yang datang (misalnya pada café-café dan rumah makan).
Fasilitas hotspot terdapat pada kantor-kantor layanan publik, perusahaan
komersial dan taman-taman kota juga kampus dan café-café.
Gambar. Contoh Hotspot
Menilai
perkembangan teknologi komunikasi ke depan, sudah dapat dipastikan
teknologi nirkabel akan mendominasi sektor ini. Kepraktisan nirkabel
yang ditawarkan dengan menggunakan ternologi inframerah, bluetooth, dan
wi-fi menjadi pertimbangan para pengguna untuk memanfaatkan teknlogi
yang semakin diminati ini.
SEJARAH WIRELESS
Proses
komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan bermunculanya peralatan
berbasis gelombang radio,seperti walkie talkie, remote control, cordless
phone, ponsel dan peralatan radio lainya. Disamping itu adanya
kebutuhan untuk menjadikannya komputer sebagai barang yang mudah dibawa
(mobile) dan mudah digunakan dengan jaringan yang sudah ada. Hal ini
yang mendorong pengembangan teknologi wireless untuk jaringan komputer.
Tahun 1990-1991:
Akhir
tahun 1991 seorang benama Vic Hayes dari belanda (yang akhirnya disebut
sebagai bapak WI-FI) menemukan teknologi jaringan tanpa kabel atau
yang sering disebut Wireless atau WIFI yang kemudian pada tahun 1991 di
perusahaan yang bernama NCR Corporation/AT&T yang kemudian berubah
namanya menjadi Lucent & Agere system dikembangkan jaringan nirkabel
yang diberi nama WaveLAN, kecepatan tranfer datanya hanya 1-2 Mbps.
Tahun 1997 :
Sebuah
lembaga independen bernama IEEE(Institute of Elektrical and Elektronics
Engineers) yang anggotanya terdiri dari insinyur dan
perusahaan-perusahaan komputer dan jaringan diantaranya
Sisco,Microsoft,dan Apple membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang
diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja
pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis
maksimal 2Mbps. Standart tersebut dibuat untuk mendukung akses LAN
tanpa kabel.Namun sayangnya, peralatan yang mengikuti spesifikasi 802.11
kurang bisa diterima di pasar. Througput sebesar ini dianggap kurang
memadai untuk aplikasi multimedia dan aplikasi kelas berat lainnya.
Juli 1999 :
Pada
bulan juli tahun 1999 IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru yang
bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat
dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding
dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan
yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz.
Namun masih ada kekurangan pada peralatan wireless yang bekerja pada
frekuensi ini yaitu kemungkinan terjadinya interferensi dengan peralatan-peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi yang sama. Contohnya : cordless phone, microwave oven
Disaat
yang hampir bersamaan, IEEE kemudian membuat spesifikasi 802.11a yang
menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, mendukung
kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Akan tetapi
Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar
menembus penghalang seperti dinding dan lain sebagainya. Jarak jangkau
gelombang radio pun relatif lebih pendek dibandingkan 802.11b. Secara
teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini sudah
cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua
standar tersebut.
Tahun 2002 :
Tahun
2002 IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan
802.11b dan 802.11a. Spesifikasi baru ini diberi kode 802.11g, bekerja
pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal
54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b sehingga bisa saling
dipertukarkan. Misalkan sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan
802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b dan sebaliknya
Di bawah ini terdapat Daftar spesifikasi dari 802.11
Standar
|
Keterangan
|
802.11
|
Standar WLAN yang pertama, dibuat pada tahun 1997, Kecepatan tranfer data teoritis maksimal 1 s.d 2 Mbps
|
802.11a
|
Dibuat tahun 1999 menggunakan frekuensi 5 GHz, dan kecepatan tranfer data teoritisnya maksimal 54 Mbps
|
802.11b
|
Dibuat tahun 1999 menggunakan frekuensi 2,4 GHz, dan kecepatan tranfer data teoritisnya maksimal 11 Mbps
|
802.11c
|
Merupakan standart yang digunakan untuk keperluan pengaturan koneksi bridge,, sekarang 802.11c telah diubah menjadi 802.1
|
802.11d
|
Dibuat tahun 2001 , digunakan untuk pengaturan untuk spectrum sinyal.
|
802.11e
|
Dukungan Qos (Quality of Service) pada protocol WLAN
|
802.11f
|
Dibuat tahun 2003 merup;mebngkvbnypp.nxl ,0
|
802.11g
|
Dibuat tahun 2003 menggunakan frekuensi 2.4 GHz, dan kecepatan tranfer data teoritisnya maksimal 54 Mbps
|
802.11h
|
Dibuat tahun 2003 merupakan pengembangan 802.11a dengan dukungan regulasi yang diterapkan Negara eropa dan asia pasifik
|
802.11i
|
Dibuat tahun 2004 pengembangan 802.11 dengan dukungan sekurity
|
802.11j
|
Dibuat tahun 2004 pengembangan sinyal 5Ghz dengan dukungan regulasi yang diterapkan oleh Negara Jepang
|
802.11k
|
Masih dalam tahap pengembangan. Merupakan spesifikasi yang digunakan untuk system manajemen WLAN
|
802.11l
|
Dukungan kemampuan security pada WLAN. Spesifikasi ini akhirnya dibatalkan oleh IEEE,
karena dapat menimbulkan kebingungan (sudah didefinisikan pada 802.110
|
802.11m
|
Untuk keperluan pemeliharaan dokumentasi seluruh keluarga 802.11
|
802.11n
|
Sampai saat ini masih dalam pengembangan. Ditujukan untuk WLAN dengan kecepatan transfer data 108 Mbps.
|
JENIS-JENIS WIRELESS :
Ada beberapa Jenis yang cukup populer berkaitan dengan wireless, yaitu :
1 Wi-Fi atau WiFi
Wi-Fi
atau wireless Fidelity adalah nama lain yang diberikan untuk
produk-produk yang mengikuti spesifikasi 802.11. Sebagaian besar
pengguna komputer lebih mengenal Wi-Fi card/adapter dibanding dengan
802.11 card/adapter. Wi-Fi merupakan merek dagang dan lebih populer
dibanding kata ”IEEE 802.11”. Ada juga yang mengatakan bahwa istilah
Wi-Fi hanya untuk peralatan yang mendukung spesifikasi IEEE 802.11b.
Karena didasari banyaknya produk yang dibuat mengikuti standart 802.11b
dan istilah Wi-Fi digunakan ketika 802.11b dibuat.
Wi-fi Hardware
Hardware wi-fi yang ada di pasaran saat ini ada berupa :
· PCI
· USB
· PCMIA
2 Channel
Banyaknya
pita frekuensi seperti sebuah jalan, dan channel seperti jalur-jalur
pemisah pada jalan tersebut. Peralatan 802.11a bekerja pada frekuensi
5,15 -5,875 Ghz. Sedangkan pada peralatan 802.11b dan 802.11g bekerja
pada frekuensi 2,4 – 2,497Ghz. Jadi 802.11a menggunakan pita frekuensi
lebih lebar dibanding 802.11b atau 802.11g. Semakin lebar pita frekuensi
, semakin banyak channel yang tersedia.
Agar
dapt saling berkomunikasi setiap peralatan wireless harus menggunakan
channel yang sama. Pengguna dapat mengatur nomor channel saat intalasi
driver.
3 MIMO
MIMO
(Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru.
MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Secara teknis MIMO
lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Kecepatan transfer
data sebesar 108 Mbps. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai
peralatan Wi-Fi yang ada di setiap sudut ruangan.
4 WEP
WEP
(Wired Equivalent Privacy) merupakan salah satu feature
keamanan/sekuriti yang bersifat built in pd peralatan Wi-Fi. Keamanan
merupakan masalah yang cukup serius bagi pengguna Wi-Fi akibat gelombang
radio yang dipancarkan adapter Wi-Fi dapat diterima oleh semua
peralatan Wi-Fi yang ada di sekitarnya. Maka kondisi ini sangat rawan,
karena informasi dapat ditangkap dengan mudah. Untuk itu Wi-Fi dibuat
beberapa jenis enkripsi: 40 bit,64 bit, 128 bit, dan 256 bit. Penggunaan
WEP akan menignkatkan keamanan data yang ditransfer meskipun
konsekuensinya adalah penurunan throughput data.
5 SSID
SSID
merupakan singkatan dari Service Set Identifier. Sebuah SSID memiliki
fungsi untuk menamai sebuah jaringan wireless yang dipancarkan dari
sebuah AP. Sistem penman ini adalah system control per tama sebuah
jaringan wireless. Maksudnya, dengan diberikannya sebuah name, make
penguin yang n bergabung dalam jaringan tersebut harus mengetahui name
ini terlebih dahulu. Jika name yang dimasukkan oleh klien penguin sama
dengan name yang ada di AP make jaringan wireless tersebut baru dapat
diakses. Jika tidak, make Anda tidak akan mendapatkan apa-apa dalam
jaringan tersebut meskipun sinyalnya bisa tertangkap.
Sistem penman SSID dapat diberikan maksimal sebesar 32 karakter.
Karakter- karakter tersebut juga dibuat case sensitive sehingga
SSID dapat lebih banyak variasinya.
6 Bluetooth
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel)
yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM
(Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah
frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan
komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth
dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas.
Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir
sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area
network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE
802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak
layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang
lebih rendah.
Pada
dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau
menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi,
tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile
wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah,
interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu
menyediakan layanan yang bermacam-macam
Berikut ini adalah table perkembangan teknologi Bluetooth :
Tahun
|
Versi
|
Keterangan
|
Juli, 1999
|
1.0 dan 1.0 B
|
§ Dibutuhkan
perintah manual pada Hardware Device Address (BD-ADDR) transmisi saat
proses koneksi di antara dua device dalam satu jaringan (handshaking
process).
§ Keamanan pengguna tidak terjamin
§ Penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) tidak dimungkinkan.
|
Oktober, 1999
|
1.1 dan 1.2
|
§ Digunakannya
masks pada perangkat Hardware Device Address (BD-ASSR) untuk
melindungi pengguna dari identity snooping (pengintai) maupun tracker.
§ Penggunaan
protokol tanpa nama (anonymite mode) sudah tersedia namun tidak
diimplementasikan, sehingga konsumen biasa tidak dapat
menggunakannya.
§ Adaptive
Frequency Hopping (AFH), dengan memperbaiki daya tahan dari gangguan
frekuensi radio yang digunakan oleh banyak orang di dalam hopping
sequence.
|
2.0
|
§ Diperkenalkannya
Non-hopping narrowband channels. Pada channel ini bisa digunakan
untuk memperkenalkan layanan profile bluetooth oleh berbagai device
dengan volume yang sangat tinggi dari perangkat bluetooth secara
simultan.
§ Tidak
dienkripsinya informasi yang bersifat umum secara realtime, sehingga
dasar kemacetan trafik informasi dan laju trafik ke tujuan dapat
dihindari waktu ditransmisikan oleh perangkat dengan melewati setiap
host dengan kecepatan tinggi.
§ Koneksi berkecepatan tinggi.
§ Multiple speeds level.
|
Gambar . Blok fungsional sistem Bluetooth
7 IrDA
IrDA
merupakan singkatan dari Infrared Data Association. IrDA berbeda dengan
bluetooth dan Wi-Fi, peralatan IrDA menggunakan cahaya Inframerah
sebagai media transmisi data. Jadi komunikasi anatarperalatan dilakukan
menggunakan cahaya inframerah.
Pada
umumnya peralatan IrDA beroprasi pada frekuensi 900 Mhz, dan kecepatan
transfer data 9,6 Kbps, 115Kbps, sampai 4 Mbps.Munculnya teknologi
Bluetooth dan Wi-Fi menyebabkan harga peralatan IrDA semakin terjangkau.
IrDA
cukup populer bagi pemakai laptop, PDA , dan ponsel. Sayangnya berbagai
keterbatasan teknis yang sulit diatasi telah menyebabkan IrDA kurang
cocok digunakan untuk WLAN. Kelemahan IrDA adalah :
Ăľ Kecepatan tranfer data relatif kecil
Ăľ Komunikasi point-to poitn (satu ke satu), tidak bisa satu ke banyak peralatan (point-to-multipoint)
Ăľ Posisi pengiriman dan penerima harus saling berhadapan, dan pada satu garis lurus (line-of-sight)
Ăľ Jangkauan pendek sekitar 1-2 meter
Ăľ Tidak boleh ada penghalang/rintangan di antara pengiriman dan penerima.
Konsep Dasar WLAN
Topologi WLAN
Terlepas dari tipe PHY (lapisan fisik) yang dipilih, IEEE 802.11 mendukung tiga (3) topologi dasar untuk WLAN , yaitu :
1 Independent Basic Service Set (IBSS),
2 Basic Service Set (BSS),
3 Extended Service Set (ESS).
- Independent Basic Service Set (IBSS)
konfigurasi IBSS juga dikenal sebagai konfigurasi independent atau
jaringan ad-hoc. Secara logika, konfigurasi IBSS mirip
jaringan office peer-to-peer dimana tidak ada satu node yang
berfungsi sebagai server. Dalam WLAN IBSS sejumlah node wireless
akan berkomunikasi secara langsung satu dengan lainnya secara ad-hoc,
peer-to- peer.
- Basic Service Set (BBS)
Pada
topologi BSS, stasiun yang berada dalam satu area dapat berkomunikasi
satu sama lain yang memiliki paling sedikit dua stasiun dalam satu BSS.
Stasiun yang tidak termasuk dalam area tersebut tidak dapat
berkomunikasi dengan stasiun yang berada dalam BSS.
- Extended Service Set (ESS).
Pada topologi yang terakhir yaitu ESS, terdiri dari satu set atau lebih BSS topologi dimana membentuk satu subnetwork. ESS topologi ini dapat dihubungkan dengan menggunakan kabel atau nirkabel sebagai penyangganya (backbone).
KEAMANAN PADA WIRELESS LAN
Penggunaan
Wireless LAN mempunyai faktor keunggulan yaitu selalu menyediakan
sambungan jaringan tanpa harus memakai kabel. 50 % dari 1000 perusahaan
di Amerika menggunakan teknologi ini yang didasari oleh perkembangan
teknologi dari standard 802.11x.
Akan tetapi system jaringan ini hampir kurang memadai dan kurang perhatian terhadap keamanan informasi. Keamanan
dari system jaringan ini sangat menentukan suksesnya suatu kinerja
bisnis dan merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Peralatan
dari standard 802.11b mempunyai biaya yang rendah hal ini membuat
teknologi tersebut begitu atraktive dan membuat para penyerang (attacker)
mudah untuk melakukan serangan. Tetapi dengan manajemen yang baik dan
setting yang bagus serta didukung oleh peralatan dan perlengkapan yang
mendukung yang dimiliki hal tersebut dapat diatasi.
ataupun dibuat standar enkripsi yang benar-
|
Jenis-Jenis Ancaman pada WLAN:
Resiko serangan yang mungkin akan terjadi pada jaringan WLAN dapat dikatagorikan sebagai berikut:
- “Insertion Attack”
Insertion Attack didasari oleh adanya device-device yang bekerja tidak sesuai dengan prosedur baku (unauthorized devices)
atau menciptakan jaringan wireless baru tanpa melalui proses
pengamanan. Pada jenis serangan ini, seorang penyerang mencoba melakukan
koneksi kedalam jaringan wireless seorang klien menggunakan laptop atau
PDA, dan melakukan akses point tanpa authorisasi sebelumnya kemudian
akses point dapat dirubah untuk meminta sebuah password untuk seorang
klien yang mengakses, jika tidak terdapat password, orang tersebut
(penyerang) berusaha masuk dan dapat melakukan koneksi kedalam jaringan
internal dengan mudah.
Meskipun
beberapa akses point menggunakan password yang sama untuk semua akses
klien, sebaiknya semua pengguna memakai password baru setiap kali
melakukan akses point.
Suatu
perusahaan mungkin tidak selalu berhati-hati bahwa ada saja pegawai
internal yang ada di dalam perusahaan secara tidak sadar telah
menyebarkan kapabilitas dari wireless ke dalam jaringan, dalam hal ini
perusahaan memerlukan suatu kebijaksanaan untuk memastikan konfigurasi
pengamanan akses point.
- Interception dan Monitoring Traffic Wireless
Sebagai
jaringan tanpa kabel, ada kemungkinan terjadi pemotongan jalur
wireless, penyerang harus berada dalam suatu jangkauan jarak akses
sekitar 300 kaki untuk type 802.11. Supaya serangan bisa berjalan,
penyerang bisa berada dimana saja, dimana terdapat kemungkinan koneksi
jaringan bisa masuk. Keuntungan pemotongan jalur wireless ini adalah
serangan tersebut hanya memerlukan penempatan dari suatu agen yang
berfungsi memantau system yang mencurigakan. Semua itu memerlukan akses
ke dalam aliran data di dalam jaringan.
Ada dua pertimbangan penting untuk tetap bekerja pada radius atau jarak pada type 802.11.
Pertama,
posisi antena didesign secara langsung, yang dapat meneruskan signal
transmisi atau jarak penangkapan signal dari divice 802.11. Oleh karena
itu jangkauan maksimum 300 kaki adalah suatu design instalasi normal
untuk type ini.
Kedua,
design pola lingkaran, pada pola ini signal dari 802.11 hampir selalu
meneruskan signal di belakang batas area hal ini dimaksudkan untu
meng-cover signal tersebut.
Wireless packet analysis, seorang penyerang melakukan capture
terhadap jalur wireless menggunakan teknik yang sama dengan seorang
user yang tidak diundang atau pekerja yang ceroboh di dalam jaringan
kabel. Banyak cara untuk melakukan capture, bagian pertama,
dimana data yang secara typical akan menyertakan user name dan password
seorang yang memaksa masuk dan melakukan penyamaran sebagai seorang user
legal, dengan menggunakan informasi dari hasil capture ini digunakan untuk melakukan pembajakan user session command yang tidak sesuai dengan prosedure resmi yang ada.
- Jamming
“Denial of Service Attack/ DOS Attack”
mudah untuk diterapkan ke dalam jaringan wireless. Dimana Jalur tidak
dapat menjangkau klien atau akses point sebab jalur yang tidak resmi
“membanjiri” frekuensi akses tersebut. Seorang penyerang dengan
peralatan dan perlengkapan yang memadai dapat dengan mudah “membanjiri”
dengan frekuensi 2.4 Ghz, membuat signal menjadi rusak sampai jaringan
wireless berhenti berfungsi. Dalam hal lain kawat telepon, monitor mini
dan device lain yang beroperasi dengan frekuensi 2.4 Ghz dapat merusak
jaringan wireless tersebut dengan menggunakan frekuensi ini. DOS attack
ini dapat berasal dari luar area kerja wireless
- Client-to-Client Attack
Dua
klien wireless dapat saling berkomunikasi satu sama lain dengan
melakukan akses point terlebih dahulu. Oleh karena itu user perlu untuk
melakukan perlindungan terhadap klien tidak hanya sekedar melawan suatu
ancaman eksternal tetapi juga melawan satu sama lain.
- File Sharing dan Serangan melalui layanan TCP/IP
Layanan
wireless klien yang berjalan menggunakan pelayanan yang diberikan oleh
TCP/IP seperti web server , atau file sharing terbuka untuk pemakaian
yang sama dari kesalahan konfigurasi setiap user di dalam suatu jaringan
yang menggunakan kabel.
- DOS (Denial of Service)
Suatu
device wireless yang “membanjiri” klien wireless lain dengan
menggunakan paket palsu, menciptakan suatu DOS attack, IP atau MAC
palsu, secara sengaja atau tidak dapat menyebabkan kerusakan kepada
jaringan.
- Serangan “Brute Force Attack” terhadap Password seorang user
Sebagian
besar akses point menggunakan suatu kunci tunggal atau password yang
dimiliki oleh klien pada jaringan wireless. Serangan Brute Force ini mencoba melakukan uji coba terhadap kunci akses tersebut dengan memasukan beberapa kemungkinan.
- Serangan terhadap Enkripsi
Standard
802.11 menggunakan sebuah system enkripsi yaitu WEP (Wireless
Equivalent Privacy). Tidak banyak peralatan siap tersedia untuk
mangangkat masalah ini, tetapi perlu diingat bahwa para penyerang selalu
dapat merancang
MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI WIRELESS
Proses
dan Aplikasi teknologi kadang-kadang membuat bingung para user, tetapi
dengan melkukan manajemen dari keamanan informasi wireless hal tersebut
tidak pernah terjadi. Dalam kenyataannya proses-proses bisnis membentuk
manajemen ‘risk’ yang kuat untuk sejumlah aset fisik dan peralatan
jaringan yang juga bekerja untuk melindungi sumber-sumber wireless.
Pedoman efektifitas cost memudahkan suatu organisasi membentuk
perlindungan keamanan yang tepat yang merupakan bagian dari strategi
wireless secara keseluruhan. Point-point berikut memperkenalkan
pendekatan-pendekatan yang bisa dilakukan :
· Kebijakan Keamanan Wireless dan Design Arsitektur
· Treat Access Point
· Kebijakan dari Konfigurasi Access Point
· Penemuan Access Point
· Penilaian Keamanan Access Point
· Perlindungan Client Wireless
· Mengatur Pelayanan Keamanan untuk Wireless
SOLUSI KEAMANAN INTERNET SYSTEM WIRELESS LAN
Produk
dari system manajemen internet dan pelayanan menyediakan solusi
manajemen keamanan yang sehat untuk wireless LAN. Hal tersebut
dikembangkan pada cakupan point-point berikut :
· Keamanan Produk Software
· Mengatur Service Keamanan
· Konsultasi Arsitektur Keamanan
· Progam pendidikan Keamanan Wireless LAN
· Product Update
Desain Keamanan Pada Jaringan WLAN
Berdasarkan
desain keamanan jaringan di atas, kita dapat membagi teknologi network
security tersebut menjadi empat (4) bagian besar, yaitu:
· Penetration testing
· Certificate Authority / PKI
· Vulnerability Testing
· Managed Security Services
Teknik Keamanan Pada Wireless LAN
Salah satu kendala/keraguan dari pengguna Wireless Local Area Network (WLAN) yang paling utama adalah masalah security. Dengan
pemanfaatan teknologi wireless maka data-data yang dikirim mau tidak
mau akan melewati ”udara bebas”. Dengan kondisi tersebut ancaman
terhadap isi datanya cukup besar. Beberapa ancaman terhadap sistem WLAN
adalah adanya kerawanan terhadap bahaya penyusupan. Hal tersebut sangat
dimungkinkan karena asal penyusup mempunyai WLAN card maka berarti dia
sudah memiliki kesempatan untuk masuk ke jaringan. Dengan adanya kondisi
di atas, maka diperlukan adanya keamanan jaringan WLAN secara
berlapis-lapis.
SSID (Service Set Identifier)
SSID
adalah suatu identifikasi terhadap konfigurasi yang memungkinkan klien
berkomunikasi dengan akses point yang tepat dan benar menggunakan
konfigurasi tertentu. Hanya klien yang menggunakan SSID yang benar dapat
melakukan komunikasi. SSID bekerja sebagai suatu “single shared password”
antara akses point dengan klien. Akses point berjalan dengan default
SSID jika tidak dirubah, unit ini sangat mudah untuk diterapkan,
berikut ini 3 default password umum SSID
SSID dapat diset sesuai dengan keinginan administrator. SSID
dikenal juga dengan istilah ESSID. Fungsi SSID dikaitkan dengan
keamanan WLAN adalah merupakan garda terdepan terhadap sistem keamanan
WLAN. Setiap client yang akan masuk jaringan WLAN atau terhubung ke AP
maka harus mengetahui SSID dari AP tersebut (lihat gambar 1. Contoh SSID jaringan WLAN di RisTI).
Gambar Setting SSID pada AP
Gambar Tampilan jaringan wireless dari sisi user
Gambar Seting SSID
MAC Filtering
Sistem
pengamanan yang ke-dua adalah dengan memanfaatkan filtering MAC (Medium
Access Control) address. Biasangan seting di sisi AP terdapat pilihan
mengenai daftar MAC address yang akan kita inputkan, apakah untuk
kategorri allow/disallow atau forward all/block all (Gambar Contoh seting MAC filtering).
Sistem security menggunakan MAC Filter yang mem-filter akses berdasarkan alamat MAC dari user.
Untuk meng-edit atau melihat daftar MAC, klik “Edit MAC Filter List”, dan muncul window seperti di atas
WEP (Wired Equivalent Privacy)
Wired
Equivalent Privacy adalah algoritma enkripsi (shared key authentication
process) untuk autentikasi user dan enkripsi data payload yang
dilewatkan lewat jaringan wireless. Dengan demikian seperti namanya,
maka sistem WLAN dirancang agar sama amannya dengan jaringan wired LAN.
WEP menggunakan algoritma Pseudo Random Number Generator (PRNG) dan RC4
stream chiper. Standar IEEE 802.11 juga menspesifikasikan penggunaan
WEP.
Dengan
menggunakan teknik WEP ini, paket data yang akan dikirim dienkripsi
terlebih dahulu. Kemudian paket data tersebut dikirim ke user yang
terotorisasi . Sampai ke user penerima paket akan didekripsi menjadi
data yang sebenarnya sehingga dapat untuk dibaca kembali. Untuk saat ini
teknologi yang mensupport enkripsi dimulai dari 40 bit sampai 256 bit.
Seting
bit atau karakter WEP dilakukan di sisi AP maupun di sisi client.
Gambar 4 memperlihatkan seting WEP di AP. Jumlah karakter (secret key
WEP) tergantung dari jumlah bit yang digunakan dan tipe karakternya
apakah ASCII atau Hexadesimal. Sebagai contoh bila menerapkan WEP key
dalam format ASCII, maka 5 karakter untuk 64 bit WEP dan 13 karakter
untuk 128 bit WEP. Tetapi bila WEP key dalam format HEX, maka 10
karakter digunakan untuk 64 bit WEP dan 26 karakter untuk 128 bit WEP.
Gambar 4. Seting WEP di AP
Setting Keamanan Pada Tingkat Lanjut
Setting keamanan di atas diterapkan pada layer rendah, yang merupakan tingkat
dasar sehingga secara umum ada pada hampir semua jenis AP. Selanjutnya kita akan
mempelajari setting keamanan pada layer yang lebih tinggi.
Firewall
Pada setting ini, terdapat 4 pilihan :
a. Block Anonymous Internet Requests
Bila
diaktifkan, kita dapat melindungi jaringan kita dari deteksi, yang
biasanya menggunakan “ping”. Fitur ini juga menyembunyikan port-port
jaringan kita, sehingga mempersulit user dari luar jaringan untuk
mengakses jaringan lokal kita.
b. Filter Multicast
Aktifkan fitur ini jika kita tidak ingin menerima trafik multicast yang terkadang dikirim oleh jaringan lain.
c. Filter Internet NAT Redirection
Fitur ini menggunakan Port Forwarding untuk mencegah akses menuju server lokal dari komputer-komputer lokal lainnya.
d. Filter IDENT (port 113)
Mencegah serangan dari luar melalui internet port 113. Namun beberapa aplikasi membutuhkan port ini.
2. VPN (Virtual Private Network)
Setting VPN memungkinkan lewatnya trafik VPN melalui router AP kita.
Pada setting ini terdapat 3 pilihan :
a. IPSec Passthrough – Memperbolehkan trafik IPSec
b. PPTP Passthrough – Memperbolehkan trafik PPTP (ini yang digunakan
oleh Windows VPN)
c. L2TP Passthrough – Memperbolehkan trafik L2TP
Setting Pembatasan Akses
Setting ini bekerja pada untuk membatasi akses internet berdasarkan beberapa parameter:
1. Daftar PC (User)
2. Hari
3. Waktu/Jam
4. Service
5. Blokir Website (berdasar alamat URL atau berdasar kata kunci)
Pada “Internet Access Policy” kita dapat membuat maksimum 10 kebijakan, dan kita
dapat melihat “Summary” atau ringkasan dari kebijakan yang bersangkutan.
Langkah-langkah mengatasi threat Pada Jaringan Wireless
1 Ganti Password Administrator default (bila perlu ganti pula usernamenya) Jantung
dari jaringan Wi-Fi di rumah Anda adalah access point atau router.
Untuk melakukan set up dari peralatan access point ini, maka vendor dari
access point device akan memberikan suatu interface yang berbasis web,
dimana untuk masuk ke dalam interface ini maka Anda harus mengisikan
username dan password. Sementara itu, pada beberapa kasus, peralatan
access point tersebut di set oleh vendor dengan suatu username dan
password tertentu yang mudah ditebak oleh pengguna. Untuk itu Anda harus
mengganti password default dari access point Anda. Bahkan bila perlu Anda juga ubah username yang ada.
2 Aktifkan enkripsi Semua
peralatan Wi-Fi pasti mendukung beberapa bentuk dari keamanan data.
Intinya enkripsi akan mengacak data yang dikirim pada jaringan nirkabel
sehingga tidak mudah dibaca oleh pihak lain. Peralatan Wi-Fi saat ini
sudah menyediakan pilihan teknologi security yang bisa Anda gunakan
sesuai dengan kebutuhan. Pastikan semua peralatan dalam jaringan
nirkabel Anda juga menggunakan setting security yang sama seperti yang
digunakan pada access point.
3 Ganti SSID default Access
point atau router menggunakan suatu nama jaringan yang disebut dengan
SSID. Vendor biasanya memberi nama produk access point mereka dengan
suatu default SSID. Sebagai contoh, SSID yang dirilis oleh Linksys
biasanya adalah “linksys”. Kenyataannya memang
apabila seseorang mengetahui sebuah SSID maka ia belum tentu bisa
membobol jaringan tersebut, tetapi paling tidak ini adalah suatu awal
baginya. Di mata seorang hacker, apabila melihat suatu SSID yang masih
default, maka itu indikasi bahwa access point tersebut tidak
dikonfigurasi dengan baik dan ada kemungkinan untuk dibobol. Ganti SSID
default Anda segera setelah Anda menset-up access point.
4 Aktifkan MAC Address filtering Setiap
peralatan Wi-Fi pastilah memiliki suatu identifikasi yang unik yang
dinamakan “physical address” atau MAC address.
Access point atau router akan mencatat setiap MAC address dari peranti
yang terhubung kepadanya. Anda bisa set bahwa hanya peranti dengan MAC
address tertentu saja yang boleh mengakses ke dalam jaringan nirkabel
Anda. Misalnya PDA Anda memiliki MAC address tertentu, kemudian Anda
masukkan MAC address PDA Anda ke dalam filter MAC address pada access
point Anda. Jadi yang bias terhubung ke jaringan sementara ini hanyalah
dari PDA Anda. Tapi Anda juga tetap hati-hati, karena hacker bisa saja
membuat MAC address tipuan untuk mengakali filtering ini.
5 Matikan broadcast dari SSID Dalam
jaringan Wi-Fi, maka access point atau router biasanya akan
membroadcast SSID secara reguler. Fitur ini memang sengaja didesain bagi
hotspot area yang mana klien Wi-Fi pada area tersebut bisa saja datang
dan pergi dengan cepat. Dalam kondisi di rumah Anda yang mana SSID nya
pasti sudah Anda ketahui sendiri, maka fitur ini tidak perlu diaktifkan
karena bisa mengundang tetangga sebelah untuk mengetahui SSID Anda atau
juga mencegah orang lain. menumpang jaringan internet Anda dengan
gratis. Anda bias nonaktifkan fasilitas broadcast SSID ini demi keamanan
jaringan Anda.
6 Berikan alamat IP statis kepada peranti Wi-Fi Saat
ini cenderung orang memanfaatkan DHCP untuk memberikan alamat IP secara
otomatis kepada klien yang ingin terhubung ke jaringan nirkabel. Ini
memang cara yang cepat dan mudah bagi jaringan Anda, tetapi ingat bahwa
ini juga cara mudah bagi hacker untuk mendapatkan alamat IP yang valid
pada jaringan nirkabel Anda. Anda bisa mematikan fitur DHCP pada acces
point dan set suatu rentang alamat IP yang sudah fix dan set pula
peranti Wi-Fi Anda yang ingin terkoneksi ke access point dengan rentang
alamat- alamat IP yang fix tadi.
7 Pikirkan lokasi access point atau router yang aman Sinyal
Wi-Fi secara normal bisa menjangkau sampai keluar rumah Anda. Sinyal
yang bocor sampai keluar rumah sangat berisiko tinggi untuk timbulnya
eksplotasi terhadap jaringan nirkabel Anda. Anda harus meletakkan
peralatan access point Anda pada daerah sekitar ruang tengah dari rumah
Anda. Jangan sekali-kali meletakkan access point atau router di dekat
jendela, karena akan semakin meningkatkan jangkauan sinyal Wi-Fi Anda ke
luar rumah. Matikan saja jaringan nirkabel jika sedang tidak digunakan
Aturan keamanan yang paling ampuh adalah dengan mematikan peralatan
jaringan atau access point ketika sedang tidak digunakan. Misalnya saja,
jangan sekali-kali meninggalkan rumah dengan Wi-Fi yang menyala,
walaupun itu untuk keperluan download data. Access point yang menyala
tanpa ada yang memantau sangat berisiko tinggi terhadap eksploitasi.
KESIMPULAN
Banyaknya
wireless LAN yang aktif dengan konfigurasi default akan memudahkan para
hacker dapat memanfaatkan jaringan tersebut secara ilegal. Konfigurasi
default dari tiap vendor perangkat wireless sebaiknya dirubah settingnya
sehingga keamanan akses terhadap wifi tersebut lebih baik. Keamanan
jaringan Wireless dapat ditingkatkan dengan cara tidak hanya menggunakan
salah satu teknik yang sudah dibahas diatas, tetapi dapat menggunakan
kombinasi beberapa teknikteknik tersebut sehingga keamanan lebih
terjamin.
Tata
letak wireless dan pengaturan power/daya transmit sebuah Access Point
juga dapat dilakukan untuk mengurangi resiko penyalahgunaan wireless.
Pastikan area yang dijangkau hanya area yang memang digunakan oleh user.
Untuk solusi kemanan wireless dapat menggunakan protokol yang sudah disediakan yakni WPA2Radius atau sering disebut RSN/802.11i.
Ada
beberapa tips di sini untuk mengamankan wireless network dari serangan
hack. Berikut adalah beberapa tips untuk mengamankan jaringan wireless :
1. Menggunakan Enkripsi. Enkripsi adalah ukuran security yang
pertama, tetapi banyak wireless access points (AP) tidak menggunakan
enkripsi sebagai default-nya. Meskipun banyak AP telah memiliki Wired
Equivalent Privacy (WEP) protocol, tetapi secara default tidak
diaktifkan. WEP memang mempunyai beberapa lubang di security-nya, dan
seorang peretas yang berpengalaman pasti dapat membukanya, tetapi itu
masih tetap lebih baik dari pada tidak ada enkripsi sama sekali.
Pastikan untuk mengaktifkan metode WEP authentication dengan “shared
key” daripada “open system”. Untuk “open system”, AP tidak melakukan
enkripsi data, tetapi hanya melakukan otentifikasi client. Ubah WEP key
sesering mungkin, dan pakai 128-bit WEP hindari menggunakan 40-bit.
2. Gunakan Enkripsi Kuat. Karena
kelemahan-kelemahan yang ada di WEP, maka dianjurkan untuk menggunakan
Wi-Fi Protected Access (WPA) juga. Untuk memakai WPA, AP harus
men-support-nya. Sisi client juga harus dapat support WPA tersebut.
Namun, saat ini hampir semua Access Point maupun user/client sudah
mendukung WPA.
3. Ganti Password Administrator standar. Kebanyakan
pabrik menggunakan password administrasi yang sama untuk semua AP
produk mereka. Default password tersebut umumnya sudah diketahui oleh
peretas, yang nantinya dapat digunakan untuk merubah setting di AP Anda.
Hal pertama yang harus dilakukan dalam konfigurasi AP adalah mengganti
password default. Gunakan minimal 8 karakter, kombinasi antara huruf,
function dan angka, dan tidak menggunakan kata-kata yang ada dalam
kamus.\
4. Matikan SSID Broadcasting. Service
Set Identifier (SSID) adalah nama dari wireless network kita. Secara
default, SSID dari AP akan di-broadcast atau disiarkan. Hal ini akan
membuat user mudah untuk menemukan network Anda, karena SSID akan muncul
dalam daftar available networks yang ada pada wireless client. Jika
SSID dimatikan, user harus mengetahui lebih dahulu SSID-nya agar dapat
terkoneksi dengan network.
5. Matikan AP Saat Tidak Dipakai. Cara
yang satu ini kelihatannya sangat mudah dan remeh, tetapi beberapa
perusahaan atau individual tidak melakukannya. Jika k ita mempunyai user
yang hanya terkoneksi pada saat saat tertentu saja, tidak ada alasan
untuk menjalankan wireless network setiap saat dan menyediakan
kesempatan bagi penyusup untuk melaksanakan niat jahatnya. Kita dapat
mematikan access point pada saat tidak digunakan.
6. Ubah default SSID. Pabrik
menyediakan default SSID. Kegunaan dari mematikan broadcast SSID adalah
untuk mencegah orang lain tahu nama dari network kita, tetapi jika
masih memakai default SSID, tidak akan sulit untuk menerka SSID dari
network kita.
7. Memakai MAC Filtering. Kebanyakan
AP akan memperbolehkan kita memakai filter Media Access Control (MAC).
Ini artinya kita dapat membuat “white list” dari komputer-komputer yang
boleh mengakses wireless network kita, berdasarkan dari MAC atau alamat
fisik yang ada di network card masing-masing PC atau laptop. Koneksi
dari MAC yang tidak ada dalam list akan ditolak. Metode ini tidak
selamanya aman, karena masih mungkin bagi seorang hacker melakukan
sniffing paket yang kita transmit via wireless network dan mendapatkan
MAC address yang valid dari salah satu user, dan kemudian menggunakannya
untuk melakukan spoof. Tetapi MAC filtering akan membuat kesulitan yang
lumayan bagi seorang penyusup yang masih belum jago banget.
8. Mengisolasi Wireless Network dari LAN. Untuk
memproteksi internal network kabel dari ancaman yang datang dari
wireless network, perlu kiranya dibuat wireless DMZ (Demiliterize Zone)
atau perimeter network yang mengisolasi dari LAN. Artinya, memasang
firewall antara wireless network dan LAN. Dan untuk wireless client yang
membutuhkan akses ke internal network, dia haruslah melakukan
otentifikasi dahulu dengan RAS server atau menggunakan VPN. Hal ini
menyediakan extra layer untuk proteksi.
9. Mengontrol Signal Wireless. 802.11b
WAP memancarkan gelombang sampai dengan kira kira 300 feet. Tetapi
jarak ini dapat ditambahkan dengan cara mengganti antenna dengan yang
lebih bagus. Dengan memakai high gain antena, kita bisa mendapatkan
jarak yang lebih jauh. Directional antenna akan memancarkan sinyal ke
arah tertentu, dan pancarannya tidak melingkar seperti yang terjadi di
antena omnidirectional yang biasanya terdapat pada paket AP standard.
Selain itu, dengan memilih antena yang sesuai, kita dapat mengontrol
jarak sinyal dan arahnya untuk melindungi diri dari penyusup. Sebagai
tambahan, ada beberapa AP yang bisa di setting kekuatan sinyal dan
arahnya melalui config WAP tersebut.
10. Memancarkan Gelombang pada Frekuensi yang Berbeda. Salah
satu cara untuk bersembunyi dari peretas yang biasanya memakai
teknologi 802.11b/g yang lebih populer adalah dengan memakai 802.11a.
Karena 802.11a bekerja pada frekuensi yang berbeda (yaitu di frekuensi 5
GHz), NIC yang didesain untuk bekerja pada teknologi yang populer tidak
akan dapat menangkap sinyal tersebut. Namun, tentu saja Anda akan
mengalami penurunan kualitas kecepatan transmisi data pada jaringan
wireless Anda.
REFERENSI
· M. Ridwan.Keamanan wireless http://inseptika.files.wordpress.com/2010/12/makalah-keamanan-wireless-m-ridwan.doc.
· Sulwindria, Erwin.Keamanan wireless LAN http://globalnetlink.com/courses/el695/ projects/ ersul.rtf.
· Mujahidin, Maulana. wireless LAN http://mujahidin.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/ 32786/11_Wireless-LAN.pdf .
Comments
Post a Comment